Seharian penuh Fathur bersama dengan Sahda dan kedua ibu nya itu, Fathur tak melepaskan genggaman tangannya dari tangan Sahda. Sesekali tangan itu merangkul bahu istrinya bak sepasang suami istri yang sedang di mabuk asmara, Walaupun semua itu hanyalah kepalsuan. Namun Sahda sangat merasa bahagia, Sahda menjadi wanita yang paling bahagia saat ini.
“Kamu mau belanja?” Tanya Fathur.
“Gak usah Mas, biar Umi sama Umma saja!” Ucap Sahda.
“Mmm,, Beneran?” Tanya Fathur, ia melihat satu buah pakaian yang cocok di tubuh Sahda. Fathur pun membawa pakaian tersebut, “Sepertinya ini bagus untuk mu!” Ucap Fathur sembari memberikan pakaian tersebut.
Sahda melihat jumlah uang yang tertera di dalam baju tersebut dan untuk Sahda itu sangat mahal, “Tidak Mas, satu baju ku kau harus membayar tujuh ratus r
