Air Mata Sahda - Chapter 20

1143 Words

"Jika malam tiada berbintang, manalah indah malam sesunyi ini.Jika embun tiada menitik, manalah segar daun di pagi hari. Jika aku jauh dariMu, kemana hendak kucari kebahagiaan sejati. Sedangkan, Engkau yang menurunkan kebahagiaan ke dalam jiwaku ini." Ujar Sahda lirih, air mata nya tak henti nya menetes. Ternyata begitulah kehidupan. Tak selamanya dipenuhi bunga-bunga kebahagiaan, tidak pula selamanya dalam kesulitan. Seperti matahari yang terbit dan tenggelam. Seperti siang yang bergantian dengan malam. Semuanya berputar dan bergantian. Hanya saja.... Sebagai seorang wanita, terkadang hati ini rapuh. Adakalanya ia membutuhkan seseorang yang kuat, yang menjaga kedamaian jiwanya, yang menentramkan resah hatinya. Ada saat-saat dimana diri ini ingin menangis mencurahkan segala isi ha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD