Saat ini Arrion dan Khayra sudah berada di dalam mobil. Sesekali pria itu menatap wanita yang berada di sampingnya. Ingin sekali ia menggenggam telapak tangan wanita itu, merasakan kehangatan yang ia dambakan. Namun, Arrion berusaha untuk menahan perasaan. Karena ia tahu jika mereka bukan muhrim dan dilarang untuk bersentuhan. Sementara Khayra, tiba-tiba perasaan wanita itu menghangat. Padahal ini bukan pertama kalinya ia satu mobil dengan Arrion. Ada sebuah rasa kenyamanan saat bersama pria itu. Rasa yang indah dan mampu menggetarkan hatinya. Namun, Khayra harus menahan perasaan tersebut. Karena ia bertekad memberikan seluruh hati dan cintanya, hanya untuk yang menjadi pasangan halalnya kelak. "Memangnya makan siang kali ini, ingin membicarakan soal bisnis ya, Pak?" tanya Khayra yan