Tak Pernah Puas (21+)

1214 Words

"Benarkah kamu pemilik toko itu, Cinta?" Kembali Athala menanyakan hal yang sempat membuatnya penasaran, kepada sang istri yang masih terdiam tidak menjawab. "Sayang?" Athala mengeratkan genggamannya di tangan Cinta, mencoba menyadarkan wanita itu yang malah melamun. Cinta yang masih berada dalam pangkuan Athala, terlonjak kaget. "E-eh, iya, Mas." "Kamu melamun? Apa pertanyaan aku begitu sensitif sampai kamu kaget seperti itu?" Athala kembali membelai pipi Cinta. "B-bukan begitu, Mas. T-tapi?" "Kalau kamu belum mau cerita, enggak apa-apa kok. Kalau kamu merasa itu bukan sesuatu hal yang ingin kamu ceritakan, ya tidak usah kamu ceritakan." "E-eh, bukan seperti itu." "Shut! Sudah aku tidak mau malam ini kita memikirkan hal yang lain, biar anggota tubuh kita saja yang saling bicara. P

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD