My Sweet Enemy 56

1070 Words

Tiga bulan berlalu, Sakti bekerja seperti biasa. Tapi ia menjadi lebih dingin dari sebelumnya. "Sakti ... cincin ini bagus gak ?" tanya Tiara sambil bergelayut manja pada lengan Sakti yang hanya melirik saja. "Kalau kamu suka, berarti bagus," ucap Sakti datar. Sedangkan Tiara tersenyum kecut. Tapi biarlah, yang penting Sakti mau meluangkan waktu untuk menemaninya berbelanja. Mereka makan malam berdua, hal itu sudah diatur oleh Banyu dan juga orang tua Tiara. Para orang tua ingin mereka bisa lebih dekat lagi. "Sakti ... bagaimana kabar Jasmine ? apa dia pernah menghubungimu ?" tanya Tiara sambil menatap ke arah Sakti saat mereka telah selesai makan malam, dan kini sedang duduk berdua di outdoor cafe, menikmati malam. Bukan tanpa alasan Tiara bertanya. Ia hanya ingin tahu bagaimana rea

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD