My Sweet Enemy 31

1140 Words

Pagi kembali menyapa dengan udara lembab yang mendominasi, karena hujan semalam yang masih menyisakan basah. Jasmine yang baru membuka mata, menarik kembali selimut untuk mencari rasa hangat. Sejak semalam tidurnya sangat tidak nyenyak, memikirkan dirinya yang akan ditinggal pulang kampung, membuat rasa gelisah itu kuat mendominasi. Jasmine menggigil dengan perasaan yang tidak nyaman. Cklek ! Pintu kamar terbuka, menampilkan wajah Widia. "Non ... ayo bangun, sudah pagi. Segera mandi, lalu sarapan." Widia membangunkan Jasmine dengan lembut. Bukannya bangun, Jasmine malah makin bergulung pada selimut hangat milik Sakti, yang terasa sangat nyaman sekali. Widia geleng-geleng kepala melihat Jasmine. Widia tadi sempat kaget mendapati Sakti yang tidur di sofa dekat dapur. Jika sudah demiki

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD