Usai balapan, mereka kembali konvoi. Setelahnya, keempat cowok imut dengan seragam sekolah yang sudah tak bisa dikatakan seragam lagi itu, nongkrong di caffe. Ada empat minuman kaleng yang sudah tersaji diatas meja, lengkap dengan kacang panggang dan kentang goreng sebagai camilan. Di meja lain, ada beberapa anak sekolahan tetangga, dan dari sekolah Ello juga. Mereka semua sama-sama merayakan hari bahagia ini. “Eh, abis ini, lo lanjut ngapain, su?” tanya Zayn yang memang duduk disamping Lexi. Lexi menyesap rokok, lalu membuangnya pelan melalui mulut dan hidung. “Belom kepikiran. Paling lanjut ke potret aja.” “Yang nerusin perusahaan bokap lo, siapa?” sahut Verso setelah melemparkan kacang ke mulutnya. Lexi geleng kepala. “Nggak minat kerja gituan. Takut bokongg gue yang indah jadi tep