“Pa, ajarin Adel masak ya.” Adel duduk di samping Yoga, meraih lengan papanya dan mendekapnya. Yoga melihat horror pada putri sulungnya. “Papa nggak salah denger?” Tanyanya nggak yakin. “Ih...” Adel sebal. “Nggak lah.” Yoga terkekeh, mencubit hidung Adel gemas. “Kenapa kamu pengen belajar masak sekarang?” Tanyanya memicing. “Pengen aja, pa. Emang salah?” Adel mengerucutkan bibirnya. “Nggak sih.” Yoga manggut-manggut. “Kamu emang mau belajar masak apa? Kamu di suruh mama bantu ngiris bawang aja males. Sekarang malah mau belajar masak.” Cibirnya. “Siapa yang nyuruh? Riva? Papa hajar Riva kalau nyuruh-nyuruh kamu ya.” “Ih... Papa. Riva itu pacar aku. Papa nggak boleh hajar. Nanti Adel hajar papa kalo beneran marahin Riva.” Adel mengancam. Yoga memutar bola mata. “Jadi, sekarang kamu ad

