PART 21*PERMINTAAN MAAF, FRANS*

1184 Words

Desahan seseorang terdengar sendu di telingaku, saat aku membuka mata, ternyata ia adalah Frans, matanya sembab, sepertinya dia habis menangis, tapi ... apakah pria seperti dia punya rasa?! Bukankah sikapnya setiap hari selalu kasar?! Entahlah .... Melihatnya hatiku sedikit iba, ingin kupeluk dia dan tanyakan apa yang terjadi tapi takut dikira menggoda, padahal niatku hanya ingin menghiburnya saja, kalau dia menyangka hal lain! Aku bisa apa. "Frans ... bangunlah! Sudah malam," pintaku memegangi tangannya. "Vasya ... Vasya ... jangan pergi," rintihnya masih memejamkan mata, mendengarnya membuatku merasa aneh, ini pertama kalinya dia menyebut namaku, biasanya selalu menyebut nama Meisya atau kalau tidak mamanya. "Frans ... bangunlah!" seruku sedikit keras. "Vasya .... " "Frans!! Bangun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD