Setelah satu minggu tinggal di rumah Frans, banyak kejadian indah yang sukar aku lupakan, dari pernikahanku dengan Frans, pertemuan keluargaku dengan keluarganya Frans, dan bersatunya hubungan antara Frans dengan ibunya. Semua itu membuatku lega, hanya saja ... Ibuku masih saja galak seperti biasanya, terlebih lagi mengetahui tentang kebenaran Tante Varah yang berangkat ke kota demi menemui suaminya, ibuku semakin murka. Dia bilang berani sekali meninggalkan Vasya sendirian di desa?! Ah sudahlah ... orangtua selalu benar. Padahal beliau tahu aku diajak Frans ke Jakarta, masih saja marah. Huh .... "Vasya! Kalau kau tidak bersiap!! Bagaimana mau berangkat?! Kami sekampung sedang menunggumu, tahu?!" marah mama mertua, karena sedari tadi aku diam saja, padahal ayahku, ibuku, tante Varah, dan
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books