#PART 27 *SALING MELEMPAR KESALAHAN*

1213 Words

Meisya dan Ibunya tampak pucat melihat seorang pria yang kini tengah lesu raut mukanya, entah itu memang mimik muka pria itu atau karna pura-pura hanya Tuhan yang tahu. Yang jelas! Tidak ada rasa menyesal dari pancaran matanya, bahkan lebih cenderung ke drama atau pura-pura. "Kenapa kau datang kesini, Pa?!" marah Meisya, pada ayahnya. "Maafkan papa, Nak. Papa menyesal karna sudah meninggalkanmu dengan mama! Papa tidak akan berhubungan dengan ibunya Frans lagi, Nak. Setelah kepergianmu dan penderitaan mama-mu! Papa baru sadar bahwa Ibunya Frans bukanlah orang baik-baik," ucap Ayahnya Meisya, membuatku ingin sekali menampar mulutnya. Kalau Ibunya Frans tidak baik! Lalu dia apa?! Lelaki baik-baik?! Kasihan ... mungkin jiwanya terganggu. "Jangan menyalahkan orang lain demi membenarkan kesal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD