Frans memasukkan semua keperluanku tanpa tertinggal sedikitpun, obat-obatan, makanan, dan yang terakhir adalah pakaian hangat, sejak saling terbuka soal perasaan, sikap Frans sedikit berubah, lebih sering tersenyum dan jarang cemberut. Saat akan berangkat, Frans membukakan pintu mobil buat Meisya, sebagai wanita, aku cemburu melihat Frans ingin duduk di depan bersama Meisya, bagaimanapun juga, itu mobilnya, pasti dia yang menyetirnya. Sementara Meisya, dia tampak puas melihat Frans perhatian padanya. Keterlaluan! "Terima kasih, Frans. Kau tidak perlu berlebihan seperti ini," ucap Meisya tersenyum manja, sungguh! Meisya berubah dan tidak seperti sebelum-sebelumnya. "Berlebihan bagaimana?! Kau tetap berarti bagiku, Meisya," jawab Frans, memegangi kepala Meisya agar tidak terbentur atap m