LINZIE - 49

2303 Words

Setelah mobil Kak Bie tak terlihat lagi, aku masuk ke dalam menutup dan mengunci pintunya. Langsung menaiki anak tangga menuju Lantai dua tempat kamarku berada. Kuputar handel pintu. Begitu terbuka aku terkejut mendapati Mas Roy duduk di atas sofa. Dia mendongak mendapatiku masuk ke dalam kamar. Sebenarnya, kami berdua sama terkejutnya. Beberapa malam ini Mas Roy tidur di dalam kamar Sabrina. Dan sekarang tiba-tiba saja dia sudah berada di dalam kamar ini. Mungkin karena Kak Bie yang membuat Mas Roy tampak merasa bersalah padaku. "Zie! Maaf," ucapnya membuatku mengernyitkan kening. "Maaf untuk?" "Yang tadi. Maaf karena aku, semua menjadi rumit. Aku banyak salah padamu dan aku berhak mendapat penghakiman dari Habibie." Kutatap wajahnya. Ya, Tuhan. Kenapa aku baru menyadari jika wa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD