Takut

987 Words
Arfa membuka kembali matanya yang sempat terpejam. Kepalanya semakin pusing, padahal tadi dia sudah meminum obat sakit kepala Ya Allah kenapa pusing banget.. Arfa mengambil smartphone di sampingnya, mencari kontak yang mungkin bisa ia hubungi Mas Agam? Gk mungkin, kalau aku bilang minta dia datang, dia pasti datang, tapi apa mbak Arum ngizinin? Arfa mencari kontak lain,, Oh iya, Aisyah,, semoga Aisyah gk sibuk.. "Halo, Assalamu'alaikum" "Wa'alaikumussalam, ada apa fa?" "Syah, kamu sibuk nggak?" "Kayaknya mah gk, kenapa?" "Bisa Dateng ke sini gk?" "Kemana? Ke rumah kamu?" "Iya, bisa kan?" "Iya bisa, tunggu ya 15 menit aku sampai.." "Makasih ya Syah" "Iya sama sama" "Aku tutup dulu ya, assalamu'alaikum.." "Wa'alaikumussalam.." Alhamdulillah.. Tak sampai 10 menit,aisyah sudah berada di depan rumah arfa Tok.. tok.. tok "Assalamu'alaikum" "Wa'alaikumussalam tunggu syah.." Kebiasaan Aisyah, pasti dia ngebut Arfa berjalan menuju pintu "Ayo masuk sya, mau minum apa?" "Apa aja, loh fa kamu sakit? Kok pucet banget.." "Iya, makannya aku nyuruh kamu Dateng ke sini, gk papa kan?" "Iya gk papa, udah ayo ke kamar kamu, nanti kalau aku haus aku ambil minum sendiri.. emang Agam kemana?" "Mas Agam lagi kerja.." "Suami kamu itu gimana sih, istri lagi sakit bukannya di tungguin malah di tinggal kerja.." "Mas Agam gk tau, tadi waktu mas Agam berangkat aku belum sakit.." "Oh, tapi kan kamu bisa telfon Agam" "Aku gk mau ganggu mas Agam, makanya aku telfon kamu, kamu gk mau nemenin aku? Ya udah pulang aja sana.." "Ih sensi amat sih fa, biasa aj kali lagi dapet ya.. Udah ayo ke kamar kamu, kamu rebahan aja" "Makasih ya udah mau nemenin aku.." "Iya sama sama" Sesampainya di dalam kamar Aisyah merebahkan arfa ke tempat tidur.. "Fa kamu panas banget loh, mau aku kompres?" "Gk usah syah, tadi aku juga udah makan obat. Yang penting kamu temenin aku aja di sini. Biar gk boring kamu liat tv aja, kalau mau cemilan ada di lemari dapur.." "Beneran ada cemilan? Kamu tau aja fa kalau aku laper.. tapi beneran fa kamu gk mau di kompres? Apa aku telfon dokter aja?" "Gk usah, yang penting kamu di sini tungguin aku ya.." "Ya udah kalau gitu,,, Aku ambil cemilannya dulu ya" "Iya ambil aja, kalau mau minum ada di kulkas.." "Makasih fa, tunggu ya..' "Iya" Jam menunjukan angka 10:45. Aisyah sudah menghabiskan banyak cemilan milik arfa, sedankanArfa terlelap di atas kasur dengan gusar, sesekali berbalik badan saat dirasanya kurang nyaman. Aisyah mendapat telfon dari ibunya. ibunya bilang kakaknya pingsan dan sekarang ada di rumah sakit.. Aisyah lalu menghubungi Agam agar cepat pulang karna arfa sakit, setelahnya Aisyah berjalan menuju ranjang di mana arfa terbaring.. "Fa.." "Hmmm" "Aku pulang dulu ya, tadi ibuku telfon katanya aku suruh pulang, soalnya kak Winda pingsan dan sekarang di rumah sakit" "Ya udah kamu pulang aja, kasian mama kamu sendirian." "Tadi aku juga udah bilang sama Agam biar dia pulang, katanya dia ada di sekitar sini, sebentar lagi dia juga dateng, kamu gk papa kan aku tinggal sendiri?" "Kamu kasih tau mas Agam? Ya aku gk papa kok sendirian, udah sana kamu ke rumah sakit. Ucapin salam aku buat kak winda.." "Iya aku tadi kasih tau agam, gk papa ya fa" "Iya gk papa, makasih waktunya" "Sama sama, aku pamit Assalamu'alaikum" "Wa'alaikumussalam" Setelah kepergian Aisyah arfa kembali tidur, walau harus terbangun karna sakit kepala yang tiba tiba datang **********"********** Agam. Setelah mengantarkan orang tua arumi, Agam sedang mencari mie ayam pesanan arumi, s setelah melihat warung mie ayam langganannya, Agam menghentikan mobilnya. Belum sempat Agam turun, dering Ponsel di sakunya menghentikan niatnya keluar dari mobil. Aisyah? Tumben dia nelfon "Halo assalamu'alaikum Syah.." "Wa'alaikumussalam... Gam kamu bisa pulang sekarang?" "Kemana?" "Ya ke rumah kamu lah, kemana lagi?" "emang ada apa?" "Kamu itu jadi suami gimana sih, istri sakit gk tau, emang waktu kamu berangkat kerja kamu gk liat arfa pucet?" "Maksud kamu Arfa sakit?" "Ya iyalah, tadi arfa nelfon katanya minta di temenin, emang istri kamu berapa? Gtu aja nanya." "Ya udah, kebetulan aku ada di Deket rumah. Sebentar lagi nyampe.." "Lah bukannya kamu di kantor?" "Itu gk penting, sekarang aku minta jagain arfa dulu ya, aku kesana sekarang.." "Aku gk bisa nungguin arfa lagi, kak Winda pingsan, sekarang ada di rumah sakit.." "Ya udah, makasih ya udah jagain arfa, aku langsung pulang sekarang, Assalamu'alaikum.." "Wa'alaikumussalam.." Setelah sambungan telepon terputus, Agam langsung melajukan mobilnya untuk pulang ke rumahnya, melupakan niat awal dia datang kesini.. Setelah sampai di depan rumah  Agam langsung masuk ke dalam rumah dan berlari menuju kamarnya dengan arfa.. saat membuka pintu Agam melihat arfa yang sedang terbaring dengan wajah pucat nya, sesekali mulutnya bergumam, entah apa yang dia gumamkan.. "Assalamu'alaikum" Tak ada jawaban, Agam mendekat menuju ranjang, saat Agam sudah duduk di samping ranjang arfa terbangun "Loh mas, udah Dateng?" "Iya tadi aku ngucapin salam kamu gk jawab" "Wa'alaikumussalam, maaf mas aku gk denger" "Iya gk papa, Kenapa kamu sakit gk ngomong sama mas?" "Maaf mas, arfa takutnya mas sibuk, arfa gk mau bikin mas khawatir sama arfa" "Mas ini masih suami kamu loh fa, kalau kamu begitu mas rasanya kayak gk ada gunanya jadi Suami kamu.." "Jangan bilang begitu mas, arfa cuma gk mau mas khawatir." "Justru kalau kamu begini, mas  ngerasa kamu jadi gk percaya sama mas.." "Maaf mas, arfa gk bermaksud begitu, arfa cuma gk mau bikin mas khawatir" Arfa terisak, lalu meraih tangan agam untuk di genggam dan dicium tangan suaminya dengan lembut.. "Arfa minta maaf mas" Merasakan suhu badan arfa yang tinggi, Agam panik dan langsung luluh melihat banyaknya air mata arfa dan wajahnya yang pucat "Ya Allah arfa, kamu panas banget, mendingan kita ke dokter aja ya" "Gk usah mas, arfa tadi udah minum obat kok, arfa cuma perlu istirahat, sebentar juga sembuh.." "Kamu udah makan?" "Udah mas. Arfa udah makan tadi waktu mau minum obat." "Ya udah kamu mau apa?" "Arfa mau tidur aja mas, gk papa kan?" "Ya udah kamu tidur, nanti mas temenin" "Mas gk lagi sibuk?" "Sesibuk apapun mas, kalau istri mas sakit gk ada yang lebih penting.." "Makasih mas" "Sama sama sayang." Arfa tersenyum dan kembali memejamkan matanya, dirasakan tangan suaminya yang memeluknya dengan erat, seakan  suaminya sedang ketakutan akan kehilangannya.. Ya Allah hentikanlah waktu sebentar saja
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD