“Pergi lagi?” April melempar protes, karena Wahyu selalu sibuk sendiri. Mereka baru saja menikah. Seharusnya masa-masa itu menjadi masa yang paling manis dan membahagiakan, bagi pasangan pengantin baru. Namun, April justru lebih banyak ditinggal pergi, karena sang suami sibuk mengurus sesuatu di luaran sana. “Aku mau ke rumah om Budiman.” Wahyu melepas ponselnya dari magsafe charger. Melihat notifikasi yang masuk dan membaca beberapa yang dianggapnya penting. “Aku ikut.” April menyingkap selimutnya dan segera berlari menuju kamar mandi. Namun, sebelum tubuh polosnya sampai ke tujuan, Wahyu tiba-tiba mencekal tangannya. “Aku ke sana bukan untuk ramah tamah,” ujar Wahyu sambil melepas tangan April. “Ada kerjaan yang harus—” “Aku bisa ketemu tante Syifa,” potong April menghabiskan jara

