BR~137

1057 Words

“Aku belum bisa ikhlas kalau Wahyu gantiin Sabda.” Syifa berucap, ketika Budiman baru saja berdiri di sampingnya. Mereka berdua sedang berada di dalam rumah, tepat di balik jendela yang tertutup tirai tipis. Melihat Wahyu dan Anggun, yang sedang bercengkrama di taman belakang sembari menikmati sinar mentari pagi bersama Putra. “Nggak akan ada seorang pun yang bisa gantiin Sabda,” ucap Budiman pelan sambil merangkul sang istri. “Wahyu cuma ingin menjaga Anggun, bukan menggantikan.” “Nggak jauh beda.” Syifa bersedekap, menoleh cepat pada Budiman. “Aku tahu Wahyu mulai mepet-mepet sama Anggun, apalagi sekarang ada Putra.” “Mereka sama-sama single, jadi sah-sah aja walaupun Anggun sepertinya belum ada respons ke sana.” Budiman juga menoleh pada Syifa. “Lebih baik Anggun sama Wahyu, daripada

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD