BR~61

1462 Words

“Ada mi di pantry?” tanya Edo melihat Indah dengan nikmatnya memakan mi instan seorang diri. “Dah habis,” jawabnya lalu menoleh pada Edo yang sedang membuka lemari gantung. Dengan segera Indah membuka ransel, lalu mengeluarkan sebuah undangan. “Mas,” panggilnya sembari menyodorkan benda persegi tersebut pada Edo. “Dateng, ya! Nggak usah ngamplop.” “Eh! Jadinya serius ini, kamu sama mas Sabda.” Edo menghampiri Indah dengan segera. Mengambil undangan berwarna putih dengan pinggiran emas, lalu membukanya. Membaca nama yang tertera, lalu mengernyit. “Anggun Kalingga? Mas Sabda nikah sama Anggun? Bukan elo? Eh! Ini malah sudah nikah, tinggal resepsi.” Indah tersenyum. “Pokoknya jangan sampai nggak datang.” “Eh! Bentar-bentar!” ucap Edo melihat ada yang salah. “Kalingga ini, kan ... istrinya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD