BR~124

1125 Words

Desahan lega langsung berembus dari mulut Wahyu, ketika melihat Anggun telah siuman. Beruntung ada tenaga medis yang sigap dan segera memberi pertolongan pertama ketika Anggun mendadak pingsan, sehingga hal tersebut tidak berlangsung lama. “Kami baru mau bawa kamu ke rumah sakit pake ambulans,” ujar Wahyu sembari menyentuh dahi Anggun, untuk merasakan suhu tubuh wanita itu. “Tekanan darahmu rendah, jadi—” “Aku nggak papa,” sela Anggun dengan suara serak dan berbaring miring menatap Wahyu. “Kita masih di Lapas?” “Masih.” Wahyu segera berdiri. “Aku panggilkan—” “Mas.” Anggun mencekal pergelangan tangan Wahyu, lalu berusaha bangkit perlahan. “Aku nggak papa, kita pulang aja.” Wahyu buru-buru membantu Anggun untuk bangkit. Masih khawatir, jika terjadi sesuatu pada kandungannya. “Kita haru

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD