Bab 155. Laporan Arini

1074 Words

Devan membaca pesan dari Uli dan tersenyum kecil, lalu menghubungi Uli. “Aku segera ke sana,” ujarnya. Bergegas ke dalam kamar, berpakaian kerja lengkap dan rapi, mengambil tas kerjanya dan menghampiri Hening yang masih tidur, mengecup dahinya dalam-dalam sambil bergumam lembut. Hening menggeliat dan terbangun. “Mas?” desahnya manja. Devan menatap istrinya dengan penuh kelembutan dan rasa sayang. “Aku harus pergi ke kantor sekarang, hm ... mungkin jam sepuluh malam aku akan pulang.” Hening mengernyitkan dahinya. “Ada klien dari Bangkok datang secara khusus ke kantor, ingin melihat bahan tekstil terbaru dari pabrik,” jelas Devan. “Ok.” “Kamu ... mau ikut aku?” “Aku di sini saja, Mas.” Devan masih dengan tatapan lembutnya, “Maaf, kamu jadi terbangun.” Hening tersenyum manis, dan De

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD