Devan berdecak kesal karena menerima panggilan dari nomor tidak dikenal berulang kali, sampai pada akhirnya nomor tersebut mengirim sebuah pesan kepadanya, ternyata Karen menghubunginya. Devan sedikit kesal, dia sudah tidak ingin dihubungi Karen dan mereka berdua yang sudah sepakat untuk tidak saling mengganggu. Karen : Devan, Adele ingin bertemu kamu, sebentar saja. Aku nggak tahu kenapa dia yang tiba-tiba rindu kamu. “Jadi siapa yang menelepon kamu dari tadi, Mas?” tanya Arini, heran melihat Devan yang membiarkan ponselnya berbunyi, dan hampir saja dia memblokir nomor tersebut. Devan menelan ludahnya kelu, dia sebenarnya enggan menjawab pertanyaan Arini. Tapi dia tidak mau berbohong lagi. “Karen,” jawabnya. “Karen? Mau apa dia?” Devan menunjukkan pesan dari Karen, bahwa anaknya yang