Bab 32. Harus Bohong

1028 Words

Kata-kata Hening barusan membuat Devan semakin mengagumi istri keduanya ini. Hening yang sangat pengertian dan memahami keadaannya. Perasannya menjadi sangat tenang, dan dia pun semakin merindukan Hening. “Kue kamu enak sekali, Ning,” ujar Devan yang tiba-tiba mengalihkan pembicaraan. “Haha, Mas makan ya?” “Iya dong. Mama tadi kasih ke aku, dia cerita kalo tante Widya kirim kue, dan kue-kue itu adalah buatan kamu. Kapan kamu buatnya?” “Oh, pas sarapan pagi, tante Widya bilang kepingin kue keju dan bolu pandan. Aku buat masing-masing satu loyang kecil, dan dia ingat bu Risma, Mas. Katanya ibu suka bolu pandan. Jadi aku buat beberapa loyang.” Devan tertawa bahagia, senang mendengar suara renyah Hening yang berceloteh tentang hobi masaknya, terdengar begitu bersemangat. “Mas suka kueku?

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD