Devan sudah tiba kembali ke ruang kerjanya pukul empat sore. Keadaan kantor masih ramai bagi orang-orang yang ingin mendapat upah lembur yang sudah diatur Devan. Devan begitu gembira setelah pulang dari rumah sakit, terutama mengingat pertemuan yang tidak terduga dengan teman lama, yang tidak lain adalah dokter yang menangani kehamilan Hening. Devan semakin yakin bahwa Hening yang pasti lebih tenang dalam menjalani proses kelahiran. Dia sudah bertukar nomor kontak dengan Bertrand, dan dia akan lebih sering menghubungi Bertrand dan bertanya banyak hal terkait keadaan kehamilan istri keduanya. “Halo, Arini.” Devan menghubungi Arini di sore menjelang malam. “Iya, Mas?” “Masih di tempat yoga?” “Baru siap-siap pulang.” “Aku hanya ingin memberitahumu, aku nggak pulang malam ini.” “Oh, kamu