Bab 122. Pertemuan yang Dinanti-nanti

1127 Words

Setelah selesai bekerja, Hening bergegas ke ruang kerjanya, sebuah kamar hotel yang disulap menjadi ruang kerja, dan dia yang langsung membersihkan diri di sana. Kini dia sudah berpakaian sangat rapi dan berdandan cantik, demi bertemu si buah hati. Hening tersenyum saat memandang dirinya di depan cermin dan berputar berlenggak lenggok, tidak pernah merasa gembira seperti ini saat hendak bertemu seseorang, dan dia yang sebelumnya tidak terlalu memperhatikan penampilan seperti sekarang. Ponsel Hening berbunyi dan dia langsung menyambut panggilan dari Devan. “Sudah di kamar?” tanya Hening ceria. Devan sebelumnya sudah memberi tahu nomor kamar yang sudah dia pesan untuk menginap malam ini. “Aku sudah di lobi, kamu?” “Aku sudah siap.” “Kamu datang saja ke kamar. Aku sedang menuju kamar.”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD