Gairah Ibu beranak dua

1082 Words
"Seketika sidra pun berlari kearah kamar nya untuk berganti pakaian dengan kaos dan celana pendek yang lebih santai. "Setelah berganti pakaian sidra tidak langsung menghampiri Bu Lasmi tapi ke bawah menuju dapur untuk mengambil minuman dan memerintahkan kepada pelayan nya agar tidak menggangu kami berdua yang ingin bersantai ria bersama wanita Beranak dua itu. "Setelah memberi tahukan kepada para pelayan dan penjaga, sidra pun kembali ke atas ruangan menuju Bu lasmi yang sedang menatap keindahan kawasan puncak. "Terdengar suara laki yang melangkah Bu Lasmi pun membalikkan badannya dan tersenyum kearah lelaki yang tidak jauh berbeda usia nya. "Mas," kenapa tidak bilang saya," untuk sekedar membawa kan minuman," kata wanita itu ketika melihat sidra membawakan dua gelas minuman dingin "Ah...."Tidak apa apa kok," ini mah sekalian ganti pakaian saja," jawab galih yang sudah dekat dalam luar teras atas tersebut. "Bu Lasmi tidak menjawab nya hanya tersenyum dan menatap lelaki itu sampai tatapannya turun kebawah pusar dan melihat tonjolan yang sedang berdiri tegak," seketika wanita itu menelan ludah nya. Hmmmmmmm," besar sekali barang nya kata Lasmi dalam hati nya. "Sidra yang mengetahui bahwa wanita itu menatap kearah celana yang dia pakai," dengan senyuman menggoda dan berkata. "Hobi........".....".....! amat sh Bu Lasmi melihat celana yang saya pakai," atau yang berada dalam celanaku," goda lelaki itu sambil tersenyum. "Eh...."anu...." itu...." tenggorokan ibu kering," kata Lasmi tergugup karna ketahuan oleh lelaki itu sedang memperhatikan yang ada dalam celana nya. "Bu," sidra juga suka kok lihatin semua yang ada dalam tubuh ibu," apa lagi itu," sambil menunjuk dua gunung yang menonjol di balik kaos oblong Bu Lasmi. "Ihk........."Sidra genit,"kata Bu Lasmi sambil mencubit pinggang nya yang sedang menatap kearah wajah tampan lelaki itu. Wadaw......."....!..." sakit Bu," tapi pengen di jepit dari pada di cubit," goda sidra "Sontak wajah Lasmi berubah merah kaya buah tomat yang sedang matang," "Mas......"...."......'Sidra Kamu itu masih muda kaya perusahaan terbesar di Indonesia kok," mau sih ngajak saya apakah tidak malu atau pun risih," lirih Lasmi karna perbedaan antara lasmi dan sidra bagaikan antara langit dan bumi. "Lalu menggenggam jari jemari nya Bu Lasmi dan melangkah ke depan tepatnya di pagar yang tidak terlalu tinggi dan pandangan mata nya mengarah kepada hamparan kebun teh yang luas," lalu dari belakang sidra pun memeluk nya dan berbisik kearah telinga nya wanita beranak dua tersebut. ''Bu Lasmi," aku juga tidak mengerti dengan semua ini tapi di saat aku pertama kali melihat Bu Lasmi di rumah kontrakan yang di tempati nya, seakan akan wanita yang telah lama pergi kembali lagi dalam diri ibu," bisik sidra ketelinga Lasmi "Maksud mas sidra," tanya Lasmi penasaran dengan ucapan lelaki yang sedang memeluk nya. "Nanti," suatu saat akan saya ceritakan kepada Bu Lasmi," lirih sidra yang air mata nya los meluncur dari kelopak mata nya dan terjatuh pada pundak wanita itu "Lasmi pun merasakan tetesan air yang tepat di pundaknya yang tidak terbalut oleh baju lalu membalikkan badan nya dan melihat kearah wajah pemuda yang bernama sidra kaget dan syok melihat lelaki itu berurai air mata. "Mas....." kenapa menangis," apakah karna saya," kata Lasmi mulai cemas dalam hati nya. "Sidra hanya geleng-geleng kepala dan tangan nya mengusap air mata yang membasahi pipi nya. Mas, sidra....".....! Lasmi minta maap yaa," cicit wanita itu walau sudah mengetahui jawaban dari sidra dengan gelengan kepala tapi rasa takut dan Cemas masih menghantui dalam dirinya. "Sidra pun mengangkat dagu wanita itu yang sedang tertunduk," dan berkata tidak usah meminta maap atau pun takut," aku tidak akan menyakiti mu," kata sidra untuk mengurangi rasa ketakutan dalam diri wanita cantik tersebut. "Sidra dan Lasmi terhanyut dalam pelukan di siang itu cuaca yang mulai mendung menanda kan hujan akan segera turun dengan deras nya angin kencang membuat suasana di kawasan itu terasa dingin tapi beda hal nya dengan dua orang yang berbeda jenis kelamin yang dua dua nya memakai baju super tipis tidak merasakan kedinginan melainkan merasakan kehangatan di antara mereka berdua. "Hujan pun seketika turun dengan deras nya Lasmi pun melepaskan pelukan nya dan berlari kearah kamar nya, lalu sidra pun mengejar nya seperti yang berada dalam film India saling kejar mengejar di antara mereka berdua. "Mas......" ayo tangkap nanti saya kasih cium," goda Lasmi "Sidra pun melompat kearah wanita itu hap," kena," ayo cium ," pinta sidra. "Cup...." pipi kiri "Cup....'' pipi kanan "Cup..." kening" sidra, sudah," kata wanita itu. "Sidra pun memegang dagu wanita itu setelah memberikan kecupan nya," lalu mencium bibir nya dengan pagutan dan Bu Lasmi pun membalas pagutan di bibir nya Setelah beberapa detik ku sudahi ciuman panas itu walau pun suasana begitu dingin. Bu lasmi hanya menatap dan mata nya sayu seolah olah menahan gejolak birahi yang memuncak,lalu aku tersenyum seraya menjilat bibir seksi untuk kedua kali nya. Sumpah demi dewa embe dan dewa momo hanya lelaki g****k yang menolak dan memberikan kenikmatan kepada wanita secantik dan semulus Bu Lasmi," walau wajahnya tidak pernah memakai mak,up karna keterbatasan ekonomi. Jika tadi aku hanya menggoda nya sekarang aku bener bener ber gumuruh dalam d**a dengan jantung dag Dig duh derr ahh...... Sambil menatap wajahku Bu Lasmi mengigau,Sidra ganteng banget sih kamu ahhhhhhhhhhhhhh Bu Lasmi mendesah sambil bibirnya mengecup ber ulang ulang dengan penuh bergairah lalu Aku membalas ciuman nya menjadi lumatan yang memilih di lidah masing masing Bu Lasmi mengalungkan tangan nya di leherku sambil membalas lumatan bibirku Dengan lembut permainan sangat halus namun menarik hasratku untuk terus dan terus melumat bibir sexsi nya. bunyi kecipak kecipak beberapa kali keluar dari adu mulut ku dan mulut Bu Lasmi, yang bertukar air liur dalam lidah berdua Sid "ahhhhhhhhhh," desah Bu Lasmi yang lumatan nya semakin liarrrr perlahan pasti aku turunkan jilatannya kearah jenjang leher yang putih dan mulus. Sid ahhhhhhhhhh" sssssst, uuuhhhhhhh enak ahhhhhhh Bu Lasmi menggelinjang dan mendesah desah seperti cacing kepanasan menikmati jilatan ku dan sukses membuat birahi ku semakin panas dan liar. Lalu tangan ku membelai bukit kembarnya yang sangat aku dambakan,,bukit kembar yang sangat besar memang selalu menjadi inspirasi buat otak ku untuk semakin liar dan m***m. Aaaahhh sidra uuuuuhhhhh Bu Lasmi sambil menjambak rambut ku tampak sangat kasar. Bu Lasmi semakin menggelinjang dan belingsatan saat bukit kembar nya aku remas dengan sedikt keras,,, Desahannya jelas semakin terdengar keras lalu tiba tiba mendorong tubuhku dan mengangkat baju nya,,, "" pegang nie'' kamu harus tanggung jawab ,, ucapnya sambil menarik tanganku dan meletakkan pada Area sensitif nya yang masih terbungkus celana dalam,,, Sekitika tangan ku merasakan Ada nya Rasa lembab dan basah,, aku balas dengan mengangguk dan tersenyum,,lalu aku memagut mulut nya lebih liar ,Aku lalu tarik pakean nya ke atas bersambung
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD