Musibah Mereka

1211 Words

Keesokan harinya. Saat di tengah jam istirahat pagi. Speaker di sepenjuru sekolah memanggil nama Liam dan Tara. Mereka diminta hadir ke ruang IPS. Tara yang sedang bertanding basket melawan anak gedung IPS pun terpaksa menghentikan permainannya. Begitu juga dengan Liam yang sedang “asyik” digodai oleh kakak kelas. Sial keduanya berpapasan di persimpangan koridor menuju IPS Room. Keduanya terus berjalan seolah saling tak melihat. Sampai mereka sampai di depan pintu IPS Room. “Mau ngapain kamu?” tanya Tara. “Bukan urusanmu,” jawan Liam malas. Tara merespon dengan wajah malas, “Cih.” Mereka bukalah pintu. Melapor ke resepsionis ruangan. Dan… mereka bertemu lagi di ruangan IPS ekskul musik divisi musik klasik. Perasaan Liam dan Tara semakin tidak enak. Sekalipun sebenarnya tak ada yang me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD