Hari ini Liam sudah cukup merasa bahwa tubuhnya telah cukup baik untuk kembali mengendarai kendaraan dengan dua roda. Ia pun kembali ke aktivitas “normalnya” yang biasa selama ini sebagai tukang ojek pribadi Nona Kenna. Saat di kamar tadi pagi sebenarnya perasaannya sudah cukup tidak enak. Terkait soal tindakan menjemput Nona Kenna gunakan motornya yang biasa bahkan cenderung butut itu. Tapi, langsung berusaha ia abaikan saja perasaan semua perasaan tak enak yang tak pada tempatnya itu. Ia lantas tancap gas saja bersama motor kesayangan yang sengaja ia beri nama Reva. Ya, Reva adalah nama motor kesayangannya. Jalan yang harus ia lalui saat menuju rumah Kenna sendiri untuk saja sama sekali belum begitu padat saat ia berangkat. Tak ayal ia pun berhasil sampai sesuai estimasi awal. Tak ada