Chapter 9

918 Words
“Pihak Italia baru saja mengabarkan kalau mereka telah menerima barangnya, Sir” Lapor Jack. “Bagus” Ucap Austin. “Bagaimana dengan curian pengkhianat itu?” Tanyanya. “Arnold telah menjualnya pada para mafia dari Meksiko dengan harga empat kali lipat lebih rendah, Sir” Jawab Jack. “Dasar pengkhianat bodoh” Gumam Austin. “Dapatkan barang itu kembali tanpa cacat” Pintahnya. “Baik, Sir” Ucap Jack kemudian berlalu. Tak lama, Idris masuk ke dalam ruangan Austin. “Semuanya telah menunggu Anda untuk rapat, Sir” Lapor Idris. “Aku akan ke sana dalam lima menit” Ucap Austin, setelahnya Idris pun berlalu. Austin kembali melanjutkan membaca sebuah berkas lalu membubuhkan tanda tangan di sana lalu berdiri dari duduknya kemudian memakai jasnya. Setelahnya ia pun berjalan menuju ruang rapat bersama Idris yang mengikut di belakang. Saat Austin memasuki ruang rapat, semuanya berdiri menyambut pria itu. Setelah ia duduk, barulah mereka semua duduk. “Silakan mulai” Pintah Austin. Direktur keuangan pun berdiri dan berjalan menuju podium dengan layar LCD yang telah menampilkan berbagai grafik angka. Setelah berdiri di podium, ia mulai memaparkan keuntungan yang mereka dapatkan bulan ini secara menyeluruh. Bukan hanya dari perusahaan pusat tetapi juga seluruh perusahaan cabang mereka di berbagai negara. Dimulai dari keuntungan yang mereka terima dari bidang properti, real estate, apartemen, hingga desain. Kemudian akumulasi keuntungan dari seluruh bidang. Dan keuntungan bersih yang mereka terima dari bulan ini adalah $ 97.589.000. Keuntungan yang mereka dapat bulan ini pun meningkat sepuluh persen dari keuntungan yang mereka terima bulan lalu. “Bagus. Terus pantau perusahaan cabang, jika ada masalah segera laporkan padaku” Pintah Austin. “Baik, Sir” Ucap sang direktur keuangan. “Selanjutnya” Pintah Austin lagi. Setelah ucapan Austin, layar LCD berganti dan menampilkan beberapa gambar. “Ini adalah rencana yang telah kami susun untuk bulan depan, Sir” Sahut direktur perencanaan. “Kami berencana untuk menambah layanan laundry gratis di setiap apartemen, pusat maupun cabang. Seperti sebelumnya saat kita menambah layanan penitipan barang gratis, kita mendapat keuntungan sebesar lima belas persen” Lanjutnya. “Jadi jika kali ini juga mendapat keuntungan dari menambah fasilitas, apa kedepannya kita juga akan terus menambah fasilitas gratis seperti itu?” Tanya Austin membuat direktur perencanaan gugup dan tak dapat berkutik karena tebakan sang CEO tepat mengenai sasaran. “Untuk sekarang silakan lakukan, tapi selanjutnya saya ingin mendengar ide yang lebih fresh dari Anda” Ujar Austin. “B, baik, Sir” Ucap sang direktur perencanaan kemudian menghela nafas lega. “Apa ada kesulitan yang terjadi bulan ini?” Tanya Austin. “Sejauh ini tidak ada, Sir” Jawab direktur utama. “Bagus. Untuk kedepannya saya ingin kalian tetap mempertahankan dan meningkatkan kinerja kalian serta naikkan gaji seluruh karyawan pusat dan cabang sebesar lima persen untuk bulan ini” Pintah Austin menutup rapat bulanan mereka pagi itu. ------- Setelah hampir dua minggu menunggu, akhirnya kabar baik pun tiba di tengah kabar duka. Keluarga dari seseorang yang mengalami kematian batang otak baru saja memutuskan untuk mendonorkan organ-organ pasien tersebut yang masih berfungsi dengan baik. Dan secara kebetulan, pasien tersebut memiliki DNA yang cocok dengan milik Celine sehingga ia dapat segera dioperasi untuk transplantasi jantung. Keluarga korban pun telah menyetujui hal tersebut. Jadwal operasinya akan dilakukan siang ini. Hari ini Evelyn dan Mikaila telah berada di rumah sakit untuk mendampingi operasi Celine yang untungnya dosen mereka tidak dapat hadir siang ini jadi kelas mereka free. Celine pun telah masuk ke dalam ruang operasi satu jam yang lalu, sementara Evelyn dan Mikaila menunggu di depan ruang operasi. “Kau tenang saja, operasinya pasti akan lancar” Ucap Evelyn. “Semoga saja” Ujar Mikaila. Akhirnya setelah menunggu hingga lima jam, pintu ruang operasi terbuka menampakkan dokter yang melakukan operasi. Evelyn dan Mikaila pun sontak berdiri saat melihat dokter tersebut. “Bagaimana, dok?” Tanya Mikaila. “Operasinya berjalan lancar, hanya saja untuk saat ini pasien belum bisa dijenguk karena harus berada di ruang ICU. Anda dapat melihat pasien besok saat dipindahkan di ruang inap” Jelas sang dokter. “Terima kasih dokter, terima kasih” Ucap Mikaila. “Sudah tugas saya. Kalau begitu saya permisi” Pamit sang dokter kemudian beranjak. Tak lama, beberapa perawat keluar sembari mendorong brankar dengan Celine yang memakai alat bantu di atasnya. Mikaila pun menghampiri Celine kemudian menggenggam tangannya. “Terima kasih sudah bertahan, Ma” Ucap Mikaila. Setelahnya para perawat tersebut kembali mendorong brankar Celine memasuki ruang ICU meninggalkan Mikaila yang menangis dan Evelyn yang mencoba menenangkan gadis itu. “Ayo pulang. Kita akan menemui tante Celine besok. Hari ini kau menginap di rumahku saja” Ajak Evelyn yang diangguki Mikaila. ------- “Bagaimana  keadaan perusahaan saat ini?” Tanya seorang wanita pada seorang pria. “Sejak Tuan Austin mengambil alih, keadaan perusahaan mulai meningkat, Nyonya” Jawab pria tersebut membuat sang wanita tersenyum. “Baguslah. Aku tahu dia tidak akan menolakku” Gumam sang wanita. “Terus pantau keadaan perusahaan dan laporkan padaku. Laporkan juga semua kegiatan Austin padaku” Pintah wanita itu. “Ta, tapi, Nyonya,...” “Kau berani melawanku?” “Ti, tidak, Nyonya” “Kalau begitu lakukan saja perintahku. Aku tidak suka perintahku dibantah” “B, baik, Nyonya” “Pergilah” Usir wanita itu. Sang pria pun pergi setelah pamit. “Bagaimanapun kamu tidak akan pernah bisa melukaiku, Austin. Aku tahu itu” Gumam wanita itu kemudian tertawa. ------- “Kami telah mendapatkan barangnya, Sir” Lapor Jack pada Austin. Saat ini mereka tengah berada di ruang kerja Austin di mansion. “Bagus. Jangan biarkan para mafia rendahan itu menjalankan bisnis mereka lagi” Pintah Austin. “Baik, Sir” Ucap Jack. “Katakan pada mereka kalau itu adalah hukuman karena berhubungan dengan pengkhianat The Black Hell” Pintah Austin lagi. “Baik, Sir” Ucap Jack. “Bagaimana dengan wanita itu?” Tanya Austin. “Mrs. Stone sedang berada di mansion, Sir” Jawab Jack. “Ya, tentu saja dia berada di sana. Karena tujuannya memang berada di sana” Gumam Austin. “Tapi Doni baru saja keluar dari mansion Mr. Stone beberapa saat lalu, Sir. Sepertinya dia bertemu dengan Mrs. Stone karena pelayan di sana mengatakan kalau saat ini Mr. Stone sedang tidur” Jelas Jack. Doni merupakan orang kepercayaan Stone Group. Dia tidak memiliki jabatan tapi semua orang patut menghormatinya karena sang CEO sendiri yang memperkenalkan pria itu pada seluruh karyawan perusahaan. Marquis Stone.  “Cari tahu apa yang mereka bicarakan dan apa hubungan mereka” Pintah Austin. “Baik, Sir” Ujar Jack. ------- Love you guys~
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD