Frans berdiri lama di ruang tamu rumah mertua setelah mendengar semua perkataan Celine. Ia tahu kali ini tidak ada jalan kembali. Kalau dia masih terus menyangkal, maka yang hilang bukan hanya sebuah rumah tangga di atas kertas, tapi juga wanita yang tanpa sadar telah mengisi ruang paling dalam di hatinya. Frans tidak menunggu lagi. Dengan suara berat, ia memohon agar Celine pulang bersamanya.
“Cel… ayo ikut aku pulang. Aku janji kali ini aku bakal buktiin semua yang aku bilang. Aku nggak akan biarin kamu merasa sendirian lagi,” ucap Frans dengan tatapan serius.
Celine menatapnya lama. Ragu masih membayang di wajahnya, tapi ada bagian kecil di hatinya yang ingin percaya. Mama dan Papa hanya bisa saling pandang, pasrah pada keputusan putri mereka. Setelah hening panjang, Celine akhirnya m
