"Lo harus berterima kasih sama gue, Bar." Erika menghempaskan pinggulnya pada kursi di hadapan Barita. Ia gembira luar biasa hari ini. Dan kabar kegembiraannya ini akan segera ia sampaikan pada Barita. Dengan begitu ia bisa melihat binar mata bermanik hitam itu bersinar kembali. Ya, mata Barita. Erika adalah pengagum rahsia Barita sepanjang masa. Dari mulai mereka kuliah hingga sekarang. Perasaannya tetap sama. Tidak pernah lekang apalagi pudar. "Terima kasih... terima kasih." Barita mengucapkan berterima kasih sambil tetap menatap layar laptop. "Nggak asik lo ah. Masa udah duluan bilang terima kasih padahal gue belum ngomong apa-apa." Erika mendecakkan lidah. "Lah, kapan lo tadi bilang kalo gue harus berterima kasih sama lo?" Barita nyengir. Ia suka menggoda Erika kalau sedang mesem-m