"Mengapa lo dan Bu Asih menyembunyikan soal tas ransel gue, Bud? Apa kalian berdua nggak kepengen gue sembuh?" Barita mengomeli Budi. Saat ini Budi mengunjungi kantornya. Mereka memang janjian untuk makan bersama sepulang kantor. Barita ingin menanyakan soal masalah ransel yang tidak pernah Budi dan Bu Asih katakan. "Sebelum kesalahpahaman semakin berlarut-larut, gue akan tegesin satu hal. Bu Asih memang tidak tahu menahu soal tas ransel lo ini. Gue udah lebih dulu memberikannya pada Mbok Tatik sebelum membawa lo menemui beliau." Budi mendecakkan lidah. Ia sama sekali tidak menyangka kalau Barita serius ingin mengobati amnesianya. Karena dulu Barita sama sekali tidak mempedulikannya. Sekedar mengingat saja, ia tidak mau. Barita selalu mengeluh takut kalau ingatan sepotong-sepotongnya mu