Jangan Sentuh

1885 Words

Pagi-pagi sekali Reyhan baru bangun setelah melanjutkan tidurnya subuh tadi. Usai mendapatkan jatah dari istrinya setelah diperbolehkan menyentuh Cindy dan wanita bocah itu juga tidak perlu meminum obat penguat kandungan lagi sekarang. Rasa bahagia setelah sekian lama Reyhan puasa tidak menyentuh sang istri tapi bisa dia dapatkan pagi itu. Reyhan memilih bangun dari tempat tidurnya untuk segera mandi karena harus bekerja. Apalagi lusa adalah waktu dia harus menyempatkan diri mengantar neneknya Cindy sampai ke bandara. Katanya beliau mau pulang bersama Yogi. Jadi Reyhan harus pintar-pintar meluangkan waktunya di hari kembalinya sang nenek ke Sleman. “Sayang, bangun gih. Mandi terus sarapan.” Cindy masih bermalas-malasan di tempat tidur. “Nanti, Kak. Kakak duluan aja.” “Jangan kebias

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD