Bab 27. Perasaan Laura

957 Words

Happy Reading Laura tersenyum kaku saat melihat Justin yang menatap curiga ke arahnya, sungguh saat ini wanita itu merasa gugup setengah mati. Matanya sesekali melirik ke arah kamar mandi yang di dalamnya ada seseorang yang tidak seharusnya ada di ruangan sepagi ini. "Kalau kamu memang sedang tidak sehat, kenapa mesti ke kantor? Ayo aku antarkan kamu pulang," ujar Justin mendekat. "Ehh, tidak perlu, sebaiknya aku selesaikan mengecek laporan dulu, kamu tidak perlu khawatir, sayang," jawab Laura mencoba untuk tersenyum. Meskipun jantungnya kini berdegup sangat kencang, tetapi Laura berusaha untuk terlihat baik-baik saja. "Beneran kamu gak apa-apa?" Laura mengangguk cepat, kemudian dia berpura-pura beralih pada tumpukan dokumen yang ada di hadapannya saat ini. Justin menghela napas, sepe

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD