"Lo utang cerita ma gue." Raila langsung menagih janjiku. Namun masih ku abaikan. Ada sesuatu yang mengganggu pikiranku saat ini. Aku merebahkan badanku. Beberapa kali menghela nafas, berusaha menghilangkan rasa sesak yang menyerangku, namun hasilnya tetap sama. Bayangan Gilang bersama wanita itu seolah berputar ulang dan mengejekku. Aku bangun dan duduk, menggelengkan kepala barangkali bayangan itu dapat pergi. Gila! Ini benar-benar gila! Ada apa denganku?! "Arghh...!" "Lo kenapa, Vir? Kayak cacing kepanasan gitu?" Raila ikut duduk di atas ranjang dengan 2 kasur ini. Matanya memicing menyelidik. Menatapku dari ujung rambut sampai ujung kaki lalu bermuara di perutku. Apa maksudnya coba? "Vir, lo gak lagi hamil kan?" "Apa? Hamil dari Hongkong!" "Ya hamil dari suami ganteng lo itu