kematian Arkan...

1605 Words

Dokter berhenti tepat di depan pintu, dengan tulisan RUANG JENAZAH. Seketika Nana menjatuhkan tubuhnya di lantai, setelah melihat tulisan menyesakkan itu. Dokter langsung pergi begitu saja, tidak tega jika harus menyaksikan kesedihan Nana tepat di depan Matanya langsung. Brak Nana membuka pintu kamar jenazah tersebut dengan kasar, Nana ingin memastikan, bahwa yang ada di dalam ruangan ini, tidak ada orang yang Nana kenal, termasuk Om Arkan, suami nya. Nana mulai melangkah pelan, yang ternyata di ruangan itu hanya ada satu orang saja, terbaring kaku, dengan ditutupi kain putih seluruh tubuhnya , bahkan sampai melewati kepalanya. Nana Mulai mendekat, dan perlahan menyingkap kain tersebut, tepat di bagian wajah jenazah dengan tangan gemetaran. Degh "Om, Arkan," ujar lirih Nana, sambil m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD