Praduga!

2261 Words

“Kau bicara dengan Becca lagi semalam?” tebak Calvin. Belakangan Sean sedang dalam perasaan yang baik, satu-satunya yang bisa membuat Sean begitu hanya Becca. “Hm,” dia hanya bergumam. Calvin lalu berdecak, “apa-apaan? Kau bilang harus hati-hati, tapi kau tidak tahan menahan diri! Maunya terus bicara dengannya, atau kau melakukan saranku?” Kening Sean mengernyit, kemudian ia mendengkus saat tahu ‘saran’ yang Calvin maksud. “Aku tidak suka melakukannya secara virtual, apa enaknya!” “Minta Becca muncul video Call sambil melepas pakaian, kau akan tahu nanti!” Sean tidak akan melakukan ide erotis Calvin, meski ia merindukan Becca. Bisa tetap bicara dengan Becca saja sudah cukup untuknya. “Bagaimana progres penyelidikan dua orang itu,” “Orang kita menemukan informasi terakhir k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD