54

1145 Words

Pagi menjelang dengan cahaya mentari yang lembut menembus tirai kamar Matteo. Langit masih diselimuti kabut tipis, dan udara di sekitar rumah terasa begitu tenang, tenang yang menyesakkan d**a. Matteo berdiri di depan cermin, merapikan dasinya dengan gerakan yang begitu teratur dan nyaris tanpa ekspresi. Wajahnya tampak segar, tapi sorot matanya menunjukkan kalau pikirannya tidak pernah benar-benar beristirahat sejak malam tadi. Ia menarik napas panjang, lalu menatap bayangan dirinya sendiri di cermin. Dasi itu sempurna, kemeja putihnya tanpa satu pun kerutan, namun di balik rapi dan tenangnya penampilan itu, Matteo tahu, pagi ini bukan awal yang baru. Ini hanya kelanjutan dari malam yang panjang. Setelah merapikan jasnya, Matteo mengambil jam tangan dari meja kecil di samping tempat tid

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD