Dom juga tidak tahu siapa yang akan datang, tapi bisa siapa saja dan dia jauh lebih sigap karena dirinya sedang bersama Amanda. Dia sedang bersama wanita yang akan dia jaga dengan nyawanya. Otot lengannya meregang kaku dan siaga dengan senjata api di balik pinggangnya. Dia sudah banyak belajar dari kekerasan hidup yang bisa berubah sewaktu-waktu menjadi kekejian. Dirinya masih hidup hingga detik ini juga bukan cuma karena keberuntungan. Dia hidup dari tiap goresan yang telah menjadi saksi di sekujur tubuhnya, bukan dunia yang manis tapi dia memang masih hidup sampai detik ini dan masih belum tahu apa yang kelak akan merenggut sisa napasnya. Andai Amanda mau mendengarkan peringatannya, untuk tetap diam di kamar mungkin bencana ini tidak akan perlu terjadi. Tapi segala sesuatu kadang memang