“Kenapa kamu diam?” cecar Alan. “Ma-maaf Pak, Bapak salah sangka,” jawab Ira dengan gugup, wajahnya menegang. “Kamu sudah bosan bekerja di kantor ini?!” bentak Alan lagi. “Jangan pecat saya Pak,” ucap Ira yang langsung menjatuhkan diri berlutut pada Alan. Ira sangat takut di pecat oleh Alan, baru kemarin dia bisa menikmati gaji hasil bekerja di kantor Alan dan sekarang dia berada di keadaan yang sebentar lagi akan berakhir jabatannya sebagai sekretaris Alan. “Saya janji tidak akan melakukan hal itu lagi, saya janji Pak, asalkan Bapak tidak memecat saya,” ucap Ira yang terus memohon. Alan yang melihat Ira berlutut padanya menjadi merasa bersalah pada Ira dan mundur menjauh agar Ira tidak lagi berlutut di kakinya. “Bangun kamu!” ucap Alan. “Tapi Pak.” “Bangun, atau kamu memang benar