Hate You 158

2016 Words

Aini mengepalkan telapak tangan sebelah kanan begitu merasakan perih karena menampar Fateh. Sungguh, ia tidak tau bahwa menampar seseorang juga akan meninggalkan perih di tangan dan terlebih hatinya. Padahal tujuannya adalah menyakiti Fateh tapi kenapa ia juga ikutan merasakan sakit? “Saat aku mengetahui kita menikah, aku menerimanya tanpa pernah bertanya kenapa kamu menikahi aku. Saat kamu mau bercerai aku juga membukakan jalan untuk kamu tanpa mencoba untuk menahan kamu disisiku. Saat aku tau bahwa aku hamil, lagi-lagi aku menerima saja. Alih-alih tersinggung dengan kata-kata kamu sewaktu meminta cerai bahwa kamu tidak menyentuh Nia sama sekali, aku justru mensyukuri anak ini.” “Aku tau aku bodoh karena masih saja menyukai kamu, Teh.. Tidak bisakah kamu diam saja dan berpura-pura tidak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD