Sorot mata pria yang berdiri di depan pintu itu tajam dan wajahnya dibuat datar. Nia meletakkan kedua tangannya di depan perut melihat bagaimana Ramdan masuk tanpa sepatah kata dan hanya menatap lurus pada perutnya.
“Kamu istirahat dulu, ya..” pinta Fateh pada Nia.
Namun begitu Nia menolak. Ia justru meminta Fateh untuk meninggalkan ia berdua dengan Ramdan. Pria itu jelas datang untuknya.
“Aku suami kamu Nia.. Jadi, siapa pun yang ingin berurusan sama kamu, mereka harus melewati aku dulu.” Begitu ucap Fateh tapi ucapan Nia membuatnya tidak punya pilihan lain selain membiarkan Nia bicara dengan Sang Sultan. Istrinya itu mengatakan bahwa ucapan Fateh barusan berlaku kalau mereka hanyalah sepasang suami istri pada umumnya. Tapi disini, Nia adalah seseorang yang memakai tubuh adik dari Ram
