Selesai di pijit Nia juga membuatkan tamunya itu teh dan menemaninya mengobrol sampai menjelang magrib dulu karena hujan yang masih awet. Saat tadi teman lamanya Ramdan pamit pulang Nia memang meminta tolong padanya untuk singgah di rumah Tek Fatimah dan menyampaikan pesan agar beliau mau datang ke mari karena Nia tidak bisa meninggalkan suaminya yang sedang sakit sendiri. Kini selepas wanita itu pergi, Nia meminta pengganti Pak Tamam agar membelikan sesuatu untuknya dan Fatah makan. Apapun lah yang penting bisa di makan. Apa memangnya yang bisa diharapkan saat cuaca seperti ini? Sekalipun pria itu hanya membawa pulang mi instan saja, Nia tetap akan terima. Kembali ke dalam kamar di mana seharusnya Fateh berada, dan tentu saja harusnya pria itu sibuk dengan ponselnya, Nia justru menemu

