Rosie menatap Charles yang berada di dalam ruangan intensif. Ia tidak tahan melihat Charles tidak berdaya seperti itu. Seharusnya Charles saat ini memaksanya makan atau menyuruhnya tidak memberontak, namun Charles tidak lagi berkata apa-apa kini. Tetesan air mata mengalir di pipi Rosie. "Rosie," panggil Danial. "Ya?" balas Rosie sembari menghapus jejak air matanya. "Kau sudah makan?" tanyanya dan Rosie menggeleng. "Aku tidak lapar, Dan." Danial mengalah. "Baiklah, kalau begitu, jika ada yang kau butuhkan panggil aku." Rosie mengangguk. Rosie memilih masuk ke dalam ruangan itu. Ia mengambil sebuah tangan Charles lalu membawanya ke dalam pelukannya. Ia mencintai Charles, ia tidak menampik akan hal itu. Rosie akan menunggu Charles bangun, tidak peduli lamanya, tidak peduli jika saat