“Kalau aku tidak mau, bagaimana? Jangan pernah bermimpi untuk menjadi Nyonya Raiyan, meskipun kamu telah mengandung darah dagingku! Camkan itu”
“Pernikahan akan dilakukan secara tertutup, hanya beberapa orang saja yang tahu kalau kamu adalah istriku. Dan kita akan menikah di kota ini. Tidak ada bantahan atau aku tidak akan pernah menikahimu!” tegas Raiyan.
Tya hanya bisa menghela nafas panjang. Dulu, dia begitu ingin menikah dengan lelaki yang dicintainya. Resepsi yang mewah bak putri cinderella. Namun sepertinya, itu hanya angannya saja.
Lelaki tampan itu pun mengajak Tya datang ke rumah orang tuanya. Disana, ada Abang dan juga maminya. Fira kakaknya sepertinya telah kembali ke rumahnya, Sementara Raihan, entahlah, kemana lelaki itu pergi.
“Mi, ini Tya. Dialah wanita itu,” ucap Raiyan
