“Hai sayang, kamu sudah bangun?” tanya Richard. Tepat satu jam setelah Richard menyuntikkan obat itu, Fira pun membuka matanya. “Dimana aku? Apa aku sudah berada di surga?” tanya Fira sambil melihat sekelilingnya. “Kita belum meninggal sayang. Mungkin, nanti setelah keenam anak kita dewasa, barulah kita akan menghadap sang kuasa,” kata Richard. Fira mengingat, kalau dia telah melahirkan sesaat sebelum dia menutup mata di samping sang suami. “Dimana Althaf? Anakku?” ucapnya dengan nada yang bergetar menahan tangis. “Kamu mengingatnya?” tanya Richard. “Maaf, aku datang terlambat. Aku baru datang, sesaat sebelum musuh akan menghabisi si kembar dan bayi yang telah kamu lahirkan,” sesal Richard. “Terima kasih Kak. Kamu selalu menolongku,” ucap Fira dengan tulus. “Apa Althaf?” tanyanya