“Kenapa, apa kamu tidak ingin tinggal bersama Mami?” tanya Mami Qeela dengan sorot mata tajam. “Bu-bukan, bukan seperti itu Mi. Hanya saja, Tya tidak ingin merepotkan Mami. Kasihan Mami nanti kecapekan,” alasan Tya. Richard yang paham dengan maksud Tya pun ikutan bicara. “Biarkan saja Tya tinggal di sana Mi! Mungkin, kalau disini, Tya jadi ingat Raihan terus, dan itu tidak baik untuk asinya kalau dia stres memikirkan Raihan.” Mami Qeela terdiam. Wanita paruh baya itu tampak berpikir. “Ya sudah, kamu pindah di kamar raiyan saja, biar tidak ingat Raihan terus. Pokoknya kamu nggak boleh keluar dari rumah ini,” tekan Mami Qeela. Rasanya, Tya ingin menangis saja. “Mamiii, apa kamu tidak tahu, kalau semalam, dan juga tadi pagi, putramu berusaha melecehkanku.” Sayangnya, itu hanya bisa Tya uc