Terbangun karena alarm yang begitu menyentak ditambah kenyataannya yang baru tidur dan itu pun karena ketiduran sekaligus lupa, membuat Livy kalang kabut. Sebab, alarm tak ubahnya benderang perang yang mau tak mau memaksanya menghadapi kenyataan. Kenyataan bahwa aktivitasnya sangat padat, tak ada waktu untuk istirahat terlebih waktu untuk bermalas-malasan. Karena semenjak bekerja sama dengan nyonya Humairah, nyaris setiap harinya Livy memiliki job penting. Alhamdullilah, Livy sangat bersyukur, lembaran barunya yang dimulai dengan kejujuran sekaligus kebaikan, membawanya pada kesempatan meraih hidup lebih baik. Tak peduli meski ia harus sangat bekerja keras, paling tidak kesempatan yang nyonya Humairah berikan telah membuatnya berdiri di atas kakinya sendiri. Tentunya, ia tak harus menemani