123 : Serba Salah, Berat, Bahkan ... Mustahil

2306 Words

“Sebelumnya, kamu ada riwayat sakit?” Giant mengemudikan mobilnya dengan hati-hati sambil sesekali melirik Bunga yang masih anteng duduk di sebelahnya. Bunga tampak sangat sungkan kepadanya. “Paling sering ya semacam sakit hati. Selebihnya ya paling—” Bunga refleks tak melanjutkan ucapannya karena dari sebelah, ia mendengar Giant menahan tawa, sesaat setelah pria itu juga sampai kelepasan tawanya. Tangan kiri Giant mengepal kemudian membungkam mulut, demi meredam tawa yang masih berusaha pria itu tahan. Seorang Giant tertawa? Benar-benar kenyataan langka karena biasanya hanya akan terjadi ketika pria itu sedang bersama keluarganya. Kendati demikian, Bunga tak menganggap kenyataan tersebut merupakan hal spesial terlebih istimewa dan sampai membuatnya gugup. Semuanya benar-benar terasa bias

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD