“Oh, kamu temannya Daven? Bentar, ya ... soalnya Daven sedang kurang sehat.” Pak Teguh masih menatap serius Markco dan Lify. Namun, ia sungguh berniat untuk menemui sekaligus mengabarkan kepada Daven perihal kedatangan Markco.
“Kalau boleh tahu, Daven sakit apa yah, Om? Soalnya kemarin pas kami bertemu, dia masih sehat wal-afiat. Meski jujur, setiap saya melihat perlakuannya ke Livy, saya rada ngeri.” Markco berbicara dengan jauh lebih hati-hati. Ia merangkul kepala sang putri yang terpaksa harus menjadi bagian dari pertemuannya dengan Daven sekeluarga karena Yama dan Arsy sedang di rumah nyonya Humairah. Tadinya, ia akan menitipkan putrinya, tapi yang dititipi tidak di rumah dan Yama yang ia kabari berdalih sengaja memboyong Arsy dan sang putra karena takut pada perubahan sikap Daven yan
