Kami akhirnya duduk di kafe ini dan memesan beberapa minuman. Mengingat perutku cukup sensitif aku hanya memesan teh s**u saja. Delia dan Luna sedikit berubah dari terakhir kali aku bertemu dengannya. Mereka lebih modis, lebih ceria dan lebih dewasa dari sebelumnya. “Lo sehat kan Stev selama ini? Udah lama banget gak denger kabar lo.” Tanya Luma memulai percakapan. “Lumayan sehat, kalian berdua apa kabar?” Tanyaku balik. “Syukurlah kalau lo baik.” Ucap Luna. “Bulan ini gue di promosiin nail pangkat, tadinya mau undang lo buat datang ke syukuran tapi gue tahu pasti lo gak boleh pergi kam sama Argan, karena itu gue nggak undang. Lagian nomor lo juga udah gak aktif yah?” Delia menjawab. Aku tersenyum tidak enak. Argan memang sangat membatasi pergaulanku selama ini. Tapi sejujurnya aku tid