Tasya memasuki ruang rapat bersama Pak Fajar dan beberapa manajer perusahaan yang lainnya. Dia duduk di kursi sebelah Pak Fajar dan merasa sangat bersyukur karena kursi yang mereka duduki cukup jauh dari kursi yang akan diduduki oleh Damar di ujung meja oval panjang ini. Tasya kemudian menyiapkan buku catatan dan bolpoin di atas meja yang akan digunakan untuk mencatat selama rapat berlangsung nanti. Beberapa menit kemudian, Damar memasuki ruang rapat bersama beberapa orang di belakangnya. Semua orang yang ada di ruang rapat berdiri menyambut kedatangan mereka. Tasya ikut berdiri dan memperhatikan Damar yang berjalan berdampingan dengan seorang laki-laki. Tasya membulatkan mata terkejut ketika mengenali laki-laki yang merupakan klien perusahaan ini. ‘Galang,’ ucap Tasya dalam hati. Ta